Aku Tidak Menghargai Masa Mudaku

Renong, Melon, Emak Tia, Cemong, Evizong

Hari-hariku gelap, sedikit demi sedikit mulai meninggalkan kenangan ditempat penuh cahaya
Aku merasa tidak menghargai masa mudaku, mengalir seiring waktu berlalu kini aku telah meninggalkan masa SMA dan menjadi mahasiswa.
Kehidupan baruku begitu menyenangkan, tapi.. saat aku melangkah satu langkah, untuk pertama kalinya aku menyadari aku telah kehilangan banyak hal yang penting. Teman-teman yang selalu berada disampingku menghabiskan waktu bersama, tak lagi berada disampingku.
Aku seorang diri, semuanya dijalan yang berbeda-beda, telah tiba kesempatanku untuk memulai perjalananku sendiri, jalan seperti apakah yang akan kulalui?
Aku selalu memikirkan tentang hal-hal yang akan terjadi kemudian, aku selalu bosan aku mengabaikan peristiwa-peristiwa penting yaitu kebersamaan bersama teman-teman. Dulu aku sangat menantikan hari kelulusan, aku melepaskan seragam sekolah yang mengizinkanku menjadi anak-anak dan menjadi dewasa, meskipun sekarang aku sudah berdiri ditempat yang selalu ingin kutuju, aku berhenti, aku menoleh kebelakang dan aku merindukan teman-temanku. Mereka yang selalu ada bersamaku, menemaniku dan melakukan banyak hal bersamaku. Teman, hari-hari saat kita bersama  hingga saat ini masih belum cukup, aku ingin berbicara denganmu, bersama-sama denganmu.
Aku tidak menghargai masa mudaku, sekarang aku mempertanyakan masa remaja, diriku yang dulu selalu ingin mengakhiri masa remaja aku menyesalinya, aku seharusnya lebih menghargai masa-masa kebersamaan itu, tetapi daripada menyesali masa lalu yang tidak dapat kuubah, aku menyadari satu hal yang lebih penting yaitu meskipun semua hal pasti suatu saat akan memudar, meskipun akan menjadi usang bagiku akan tetapi masa-masa yang pernah kita habiskan bersama adalah harta bagiku.

Untuk semua sahabatku...
Dibawah langit lembut setelah masa kelulusan, semuanya mengucapkan perpisahan sambil melambaikan tangan dan dirimupun mulai melangkah seorang diri pada jalan yang telah lama kau impikan walaupun kau tahu tak akan mudah. Kini kau simpan didalam kenangan corak seragam yang telah hiasi harimu. Lembaran baru hidupmu terbuka, kutatap punggungmu yang makin menjauh.
Saat kau menoleh kebelakang, sembunyikan ragu dibalik senyum itu. Tetes air mata dipipimu permulaan untuk kau bertambah dewasa.
Masa depan yang dulu kau angankan bersama dengan taman-teman dihangatnya sudut kelas sekarang jelas terlihat di depan menunggu dirimu melangkah maju. Janganlah larut dalam kerinduan akan musim berbunga yang telah lama usai, bertahanlah lalui angin dan hujan, bunga akan mekar sekali lagi.
Sesekali datanglah berkunjung seorang diri ke lapangan sekolahmu agar kau kembali menemukan kilauan dirimu dihari kelulusan.
Setiap hati miliki tekad yang tak pudar, selalu mengembang, namun terlupa entah dimana.
Aku tak akan beranjak sedikitpun disini, suatu saat bila hatimu kehilangan arah, ingatlah diriku akan selalu ada, jadikan diriku sebagai petunjuk untuk kembali.

Melinda Febriani

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Lirik Terjemah] Maeda Atsuko - Migikata (Pundak Kanan)

10 Rekomendasi Manga Shoujo Romantis

Kreasi Mading Menarik